Keluarga Kistijantoro

Friday, January 28, 2005

Piii - miii..

"What's in the name?, Here too the rose smells the same", kata Juliet-nya Shakespeare. Atau orang indo bilang: gula dikasih nama apa pun tetap saja manis. Hm..

Yang jelas, untuk anak kecil, pengenalan nama dan konsep yang benar tentu saja penting. Tempo hari, si mama sering mengingatkan supaya saya memanggil Alisha dengan namanya, bukan dengan sebutan "Nak", "Cinta" atau "baby...". Saat itu, memang penting supaya Alisha mengenal namanya sendiri. Atau kadang Alisha suka meniru memanggil saya dengan kata "Maasss". :). Tapi tidak lama, sebentar kemudian ia kembali mengucapkan: "Baapaaaakk..", dengan suara khasnya yg dihalus-haluskan manja (susah menuliskannya di sini, soalnya iramanya khas Alisha).

Ada beberapa kata yang yang sudah khusus untuk arti tertentu. Misalnya, kata "Mi'", yang artinya mimik, maksudnya jika dia ingin minum ASI. Untuk minuman lainnya, Alisha diajarkan untuk menggunakan kata "Num" (minum) atau "Jus" (juice). So far so good. Tapi yang repot, saat ini kata "Mo" punya banyak makna. Dia bilang "mo" (mau) saat ingin sesuatu yang tidak bisa diambilnya sendiri. Kadang kalo Alisha pegang makanan, dia memberinya ke kita sambil bilang "mo", maksudnya minta disuapin. Di lain waktu, saat memberikan barang yg dipegangnya sambil bilang "mo", yang dimaksudkannya adalah minta dipegangin, karena dia ingin mengambil sesuatu lainnya. Arti "mo" yang terakhir, adalah 'lagi'(again, more). Misalnya kalau saya melakukan sesuatu yang dia suka, seperti melompat-lompat, Alisha akan teriak: "Mo, mo, mo". Hm.., mungkin butuh waktu untuk membedakan kesemua arti "mo" tersebut dan mengenalkan kata baru untuk menggantikannya.

------

Kemarin, Alisha terlihat seperti sedang membuang air besar. Si mama bertanya, "Alisha e'-e'?". "Iyah" jawabnya. Alisha memang sudah mengerti kata itu berarti buang air besar atau passing wind. Mendengar jawabannya, si mama mendekat ke Alisha untuk mengganti pampers. Si Alisha bukannya menurut, malah tertawa sambil lari menjauh. Akhirnya setelah puas kejar-kejaran di kamar, tertangkaplah Alisha oleh si mama. Namun, Alisha malah tertawa keras. Pas dicek, ternyata tidak ada bau apa2, alias tidak e'-e' sama sekali.

------

Tadi pagi, pas nonton TV, Alisha teriak "house, house". Di TV memang lagi ada gambar kuda. "Itu horse nak", kataku membetulkan. "Hos, hos", ucapnya mengikutiku. Beberapa saat kemudian, dia kembali teriak: "Piimii.. piimiii". "bukan nak, itu monkey. Mon - key". "Pii-miii", kembali Alisha mengulang kata-katanya. "Monkey. Mon.. key", ucapku lagi. Ia terdiam sebentar. "Nooo. Piimiii", katanya bersikeras. Hm..., gimana ya..

Friday, January 21, 2005

Mirror mirror on the wall, am I the prettiest baby of all


Mirror mirror on the wall, am I the prettiest baby of all
Originally uploaded by kistijantoro.
Ketika berusia 6-8 bulan, Alisha mungkin masih belum mengenali dirinya di cermin. Dia hanya tersenyum-senyum, atau mencoba menyapa bayangan yang ada di cermin.

Kini, begitu dipakekan baju baru atau topi baru, dia langsung ngeloyor ke kamar, untuk melihat dirinya di cermin. Tampaknya, ia sudah mengenali bayangan di cermin sebagai refleksi dirinya.

Ntah, apakah nanti karakternya jadi suka dandan, atau enggak :). Yang jelas, saat ini dia seringkali mencoba sesuatu, dan melihatnya di cermin. Kadang jilbab mamanya ditaro di kepala, atau meletakkan kain di leher, atau bahkan memakai kaleng seperti pada foto di atas.

Wednesday, January 12, 2005

bobok


bobo di jalan
Originally uploaded by kistijantoro.
Satu hari, kawan saya bertanya, apakah Alisha masih tidur bersama kami. Ketika dijawab iya, kawan saya tadi langsung bilang: you spoiled her!.

Memang, umumnya masyarakat sini membiasakan anak tidur di kamar sendiri dari sejak kecil, bahkan sejak masih berumur 1 bulan. Menurut kawan saya, hal ini membuat mereka lebih mandiri, dan yang lebih penting lagi, sang ortu tidak repot! Si bayi diberi minum botol sebelum tidur, dan mungkin diberikan kempeng selama tidur. Sepanjang malam, dia akan tidur tenang, katanya.

Sejak lahir sampai sekarang, Alisha masih satu bed dengan kami. Alisha yang masih minum ASI, lebih mudah dibobokkan kalo tidur bersama kami. Tempat tidur yang terpisah malah membuat si ibu repot bolak-balik untuk menidurkan Alisha.

Di sisi lain, memang Alisha jadi lebih susah untuk tidur sendiri. Biasanya, kalo Alisha belum benar-benar tidur, dia sering ngintip, untuk memastikan kami masih ada di sebelahnya. Tadi pagi, dua kali saya mencoba mengendap-endap keluar dari kamar, dua kali pula Alisha bangun, dan protes.

Bangun yang pertama, gara-gara ibunya keluar kamar. Ketika saya tenangkan, akhirnya Alisha tidur di atas kaki saya. Setelah ia terlelap, pelan-pelan saya geser kaki, dan perlahan keluar kamar. Baru saja keluar kamar, sudah terdengar suara tangisnya. Terpaksa balik lagi masuk kamar. Kali ini, Alisha tidur sambil memegang baju saya.